Saturday, March 5, 2011

Barang teknologi, apakah hal baru atau sudah umum...?

Saat ini, keberadaan komputer & laptop bukanlah menjadi hal yang baru dan canggih buat kita. Mulai dari strata bawah, dari anak TK sampai kakek kakek pun mengenal yang namanya teknologi ini. Walaupun ada sebagian kecil dari kita yang kurang mengerti bahkan belum mengenal apa itu teknologi yg sekarang sedang musim - musimnya.

Bagi sebagian orang, barang barang seperti, laptop, handphone, komputer dan barang teknologi lainnya sangatlah canggih dan moderen. Ini dikarenakan penyebarannya tidak merata, hanya di perkotaan daerah - daerah berkembang saja yang di gencarkan pengenalan dan penggunaannya. Lihatlah sebaliknya, bagi orang - orang di daerah pedalaman atau daerah terpencil yang jauh dari pusat kota, barang barang teknologi seperti itu seperti barang dewa, artinya barang itu masih dianggap super canggih dan moderen. Ingat, ini bukan karena mereka bodoh atau ketinggalan zaman, ini karena ketidak rataan pengenalan barang tersebut ke daerah mereka. 

Bayangkan saja, pernah ada di suatu desa, kedatangan sekelompok orang mahasiswa kota yang datang dengan menggunakan mobil karena salah jalan. Para penduduknya terkagum kagum karenanya, bagi mereka mobil itu barang yang baru dan mewah, padahal anda tahu tidak, mobil apa yang dipakai mereka, mobil panther, yang bagi kita itu mobil keluaran lama dan tidak diproduksi lagi. Selanjutnya, para mahasiswa itu berhenti, lalu turun dari mobil menggunakan HP mereka untuk meminta bantuan arah kepada temen - teman mereka yang lain. Semakin takjub dan heran para penduduk dengan mahasiswa itu. Itu karena di desa merekan yang lagi nge-trend hanya radio. 

Dari cerita tadi, kita bisa ketahui bahwa tidak selamanya barang yang kita anggap sudah usang dan kuno itu juga sama seperti orang lain, mungkin bagi orang lain barang itu masih terlalu canggih. Ini terjadi karna apa? Karena kurangnya publikasi pihak pihak terkait ke daerah yang sebenarnya kadang malah akan menjadi prospek pasar dari barang tersebut. Biasanya pihak2 tersebut hanya berpikir, mana mungkin orang2 desa dan katrok mampu beli, padahal asal diketahui saja, orang desa dan pedalaman itu biasanya lebih kaya dari orang kota yang kelihatannya saja kaya.

Penyebaran teknologi menurut saya harus disama ratakan, tanpa memandang letak geografis atau memandang dari segi keuntungan saja. Sehingga masyarakat kita yang pandai tidak akan semakin pandai, yang bodoh akan belajar, dan yang tidak tau menjadi akan tahu... dari rakyat itu untuk rakyat, jadi apa salahnya lah disisihkan sedikit untuk yang kurang mampu dan kurang tahu...(untuk pemerintah)








No comments:

Post a Comment